Program Pendidikan Siswa Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Umum Pesantren Ummusshabri Kendari
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK
II
1.
ALSEN (21711008)
2.
MOH. AVIL
(21711155)
3.
AS’AD
MUJAHID (21711028)
4.
MUHAMMAD
SYAHRIL (21711204)
5.
EKO
HARDIANTO (21711060)
6.
JUNIRAN
(21711042)
7.
SUIRSAN
(21711331)
A.
Latar
Belakang
Anak
yang berkebutuhan khusus memiliki hak untuk mengenyam pendidikan sesuai dengan amanah
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 yang menekankan bahwa“ setiap warganegara berhak mendapatkan pendidikan “. Pada undang-undang
lain juga telah ditegaskan bawasanya “warganegara yang mempunyai kelainan fisik, emosinal, mental,
intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh
pendidikan khusus” (Undang-undang No. 20 tahun 2003 sistem pendidikan nasional:
pasal 5 ayat (2)).
Layanan
pendidikan merupakan satu kajian penting untuk memenuhi kebutuhan anak anak
Berkebutuahan khusus (ABK), yang memiliki keunuikan tersendiri dalam jenis
karakteristiknya, dan membedakan mereka dari anak anak normal pada umumnya.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
cara menanggapi jika seorang anak yang berkebutuahan khusus masuk
di PESANTREN UMUSHABRI?
2. Bagaimana
peran sekolah dalam melakukan proses pembelajaran bagi siswa yang berkebutuhan
khusus?
C.
Tujuan
Obvervasi
1. Untuk
mengetahui cara menanggapi jika seorang anak yang berkebutuahan khusus masuk
di PESANTREN UMMUSSHABRI.
2. Untuk
mengetahui peran sekolah dalam melakukan
proses pembelajaran bagi siswa yang berkebutuhan khusus.
D.
Temuan
Lapangan
1. Cara
Menanggapi Jika Seorang Anak yang Berkebutuhan Khusus Masuk di
Pesantren Ummusshabri
Jika
ada anak yang berkebutuhan khusus masuk mendaftar, kami pihak sekolah dengan
lapang dan senang hati menerima siswa
yang berkebutuhan khusus tersebut. Dalam tiga tahun terakhir kami telah menerima
siswa yang berkebutuhan khusus dimana sekolah menyikapi siswa yang berkebutuhan
khusus dengan adil. Siswa-siswa tersebut termasuk kecenderungan seperti autis
dilihat dari sikapnya sangat hiperaktif dan dilihat dari sosialisasi di
sekitarnya. Siswa yang berkebutuhan khusus dimasukan ke kelas unggulan. yaitu
cerdas intelektual berbasis Religius .
Pada
dalam program unggulan tersebut diberi kesempatan bagi siswa yang berkebutuhan
khusus, karena pembinaanya lebih istensif dan disediakan konselor secara khusus
mendampingi di program kelas unggulan tersebut.
2. Peran
sekolah dalam melakukan proses pembelajaran bagi siswa yang berkebutuhan
khusus.
-
Siswa yang berkebutuhan khusus dimasukan
di kelas reguler yaitu kelas cerdas
intelektual berbasis religious
-
Sekolah menyiapakan guru yang berjumlah
dua wali kelas yang selalu berada di kelas
untuk mendidik siswa yang berkebutuhan khusus.
-
Sekolah juga menyiapkan guru yang
professional atau berpengalaman dalam menangani siswa yang berkebutuhan
khusus seperti guru agama dan guru sains,
dan
-
Sekolah menyiapkan satu orang prosenur, guna mencatat atu melihat
peningkatan perkembangan anak yang berkebutuhan khusus.
E. Lesson
study
Dari
berbagai uraian di atas, maka dapat kami menarik sebuah pelajaran bahwa anak
berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki perbedaan perbedaan baik
perbedaan interidivdual maupun intraindividual yang signifikan dan mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungan, sehingga
untuk mengembangkan potensinya dibutuhkan pendidikan berkebutuhan khusus.
F. Rekomendasi
Dengan
terselesainya atau tersusunnya laporan kami yang berjudul” Siswa yang
Berkebutuahan Khusus di Sekolah Umum” semoga bisa menambah wawasan kita semua
dalam nanti menanggapi siswa yang berkebutuhan khusus. Aminnn!!!!!!!!
DAFTAR RUJUKAN
Ismail
kadir,m.ag.2018. ”Interview of Education Planing in prisons”. KENDARI: PESANTREN
UMMUSSHABRI KENDARI.
http://www.sulastowo.com/2008/04/16/anak-hiperaktif/html
Review
Dosen Pengampuh Mata Kuliah Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan, Program
Administrasi Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Kendari.
Tullisan
ini merupakan laporan Mini Project
mahasiswa untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah
Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan. Desain tugas UTS telah dirancang dosen
untuk memberikan pengalaman lapangan kepada mahasiswa bagaimana teknikal
perencanaan pendidikan di lapangan secara nyata. Kelas dibagi dalam tiga
kelompok besar dengan tujuan observsi di lokasi yang berbeda-beda, yaitu:
1.
Program pendidikan untuk anak binaan di
Lapas Anak Kota Kendari
2.
Anak berkebutuhan khusus Sekolah
umum
3.
Anak berkebutuhan khusus di sekolah luar
biasa
Berdasarkan
laporan-laporan tersebut, Dosen Pengampuh Mata Kuliah menyarakan bahwa kajian literatur
dapat dikembangkan untuk memperoleh gambaran yang komprehensif tentang
informasi yang diharapkan di lapangan. Meskipun demikian, saya merasa yakin
untuk mempublish laporan ini sebagai rewarding
mahasiswa, juga agar dapat diberikan masukan demi kesemparnaan pemahaman
mengenai topik yang dikaji. Laporan-laporan
ini telah mampu mengambarkan tujuan observasi masing-masing kelompok.
Komentar
Posting Komentar