Program Pendidikan Anak Binaan di Lapas Anak Kota Kendari



DASAR-DASAR PERENCANAAN PENDIDIKAN
"Mini Project"








Disusun oleh:

1.      Syawaluddin         : 21711245
2.      Fajrianti                 : 21711306
3.      Vilda Mulya          : 21711278
4.      Febi Ariansyah     : 21711281
5.      Juniati                    : 21711326
6.      Sara SM                : 21711297
7.      Hardiansyah          : 21711287



PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
         FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
          UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
         KENDARI 2018



A.    Latar Belakang
Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah bagaimana meningkatkan mutu pendidikan di setiap satuan pendidikan. Oleh sebab itu pendidikan mempunyai peran sangat penting dalam perencanaan pendidikan. Negara yang maju pasti didukung pendidikan yang baik. Diwali dari pendidikan yang kelak akan membawa perubahan ke sektor lain seperti ekonomi, sosial, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat membawa negara menjadi lebih baik. Pendidikan akan menjamin keberlanjutan dan percepatan pembangunan. Masalah tersebut dikelola ke dalam sistem pendidikan nasional yang tertuang pada Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pada Pasal 31 Ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi “Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”dan Pasal 31 Ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib  membiayainya”. Dengan demikian maka setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan baik itu formal maupun non formal. Seperti pendidikan LPKA (Lembaga Permasyaraatan Khusus Anak) yang menyediakan pendidikan non formal.
Berdasarkan ketentuan Pasal 6 Undang – Undang Nomor 12 Tahun 1995, dinyatakan bahwa: pembinaan warga binaan pemasyarakatan dilakukan di Lapas dan pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan dilakukan oleh Bapas. Sedangkan pembinaan di lapas dilakukan terhadap narapidana dan anak didik pemasyarakatan.

B.     Tujuan Observasi
1.      Untuk mengetahui program pembinaan anak di LPKA.
2.      Untuk mengambarkan proses pembinaan keagamaan yang dilakukan di LPKA.
3.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam penerapan prinsip pembinaan rohani di LPKA.

 C.    Temuan Lapangan
1.      Hal-hal yang direncanakan pada pendidikan anak wajib sekolah di lembaga pemasyarakatan khusus anak
Proses pendidikan di LPKA dilaksanakan sesuai dengan buku pedoman LPKA yang diklasifikasikan sesuai dengan hukum yang diputuskan hakim. Misalnya anak tersebut sebelum masuk dalam lembaga ini masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, berarti mereka di kelompokan di kelas paket B. Berhubung dengan keterbatasan pendidikan formal maka pendidikan di LPKA dilaksanakan dengan pendidikan non formal atau melalui pusat kegitan belajar yang bekerjasama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Indria Kendari.
Peran PKBM dalam mencerdaskan anak bangsa luar biasa karena mendapatkan legitimasi pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan bagi kalangan yang tidak bisa melalui jalur pendidikan formal. Diharapkan pengelola PKBM adalah mereka yang paham tentang masalah kependidikan, juga memiliki ruangan belajar yang memadai jangan asal jadi atau sibuk menata ruangan (dikatakan seorang pegawai lapas).
2.      Siapa saja yang berperan dalam  perencanakan pendidikan LPKA?
Dalam perencanaan pendidkan di LPKA, petugas yang membidangi pendidikan anak, disini ada yang menjadi perencana dan pelaksana kegitan. Dalam proses perencanaan pendidikan yang melakukan yakni anggota LPKA itu sendiri kemudian programnya dilakukan dengan asupsi pendidikan sedangkan pelaksanaan pendidikan memakai dua indikator yang pertama adalah assessment kemudian yang kedua penelitian kemasyarakatan dari Bapas Kendari. Assesment adalah proses untuk mendapatkan data atau informasi dari proses pembelajaran serta memberikan umpan balik antara warga binaan dan petugas pendidik.
Pendidkan di LPKA memakai tiga jenis pembinaan yaitu kepribadian, keterampilan, dan pendidikan. Dalam proses kegiatan dibantu oleh dua organisasi Pertama WIBER (Wadah Indonesia Berbagi), kedua GENBI (Generasi Baru Indonesia).
 3.      Bagaimana proses perencanaan pendidikan di LPKA?
Berhubung dengan keterbatasan sarana dan prasarana maka proses perencanaan pendidikan di LPKA masih menggunakan fasilitas yang seadanya, meskipun belum begitu maksimal. Dalam proses pendidkan di LPKA yang melaksanakan kegiatan pembelajaran ialah organisasi-organisasi seperti PKBM, WIBER dan GENBI. Peran PKBM yaitu, menangani pendidikan khusus nonformal seperti paket A, paket B, dan paket C. WIBER lebih bersifat umum baik itu pendidikan kepribadian, kerohanian, keterampilan dan pendidikan semi formal. Sedangkan GENBI menangani pendidikan pembinaan khususnya bidang kerohanian seperti baca tulis Al-quran dan kajian.
4.      Tujuan perencanaan pendidikan di LPKA.
Tujuan secara umum adalah diharapkan setelah warga binaan  bebas dari proses hokum, agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak mengulangi kesalahan yang telah mereka perbuat. Juga tetap dapat melanjutkan proses pendidikan yang sempat tertuda akibat tindakan criminal, dengan memakai ijazah paket yang mereka dapatkan dipendidikan LPKA. Sedangkan tujuan secara khusus ialah: a) Berkepribadian luhur; b) Beriman dan bertakwa; c) Berilmu pengetahuan; dan d) Mandiri.

D.    Lesson Study
Berdasarkan data dan informasi yang kami peroleh serta analisis data, pembahasan dan teori maka kami dapat menarik beberapa hal yang dipelajari:
1.      Banyaknya apresiasi pendidikan lapas dari berbagai pihak seperti PKBM INDRIA KENDARI, BAPAS KENDARI, WIBER dan GENBI.
2.      Perencanaan pendidikan LPKA sudah ada tetapi belum sesuai kurikulum dan jenjang pendidikan yang ditempuh anak binaan, seperti sarana dan prasarana pembelajaran, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran.
3.      Proses pembelajaran belum melibatkan tenaga pendidik dari luar akan tetapi melibatkan relawan seperti PKBM, WIBER dan GENBI.
4.      Setelah anak binaan melaksanakan pembelajaran kerohanian dari yang tidak bisa mengaji menjadi bisa.
5.      Anak binaan tetap dapat merasakan pendidikan dan banyak mengalami perubahan baik itu perilaku maupun akhlaq.  

E.     Rekomendasi
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka kami meminta kritik dan sarannya yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini maupun pembuatan laporan berikutnya, tidak lupa kami berterima kashi banyak kepada dosen pengampuh mata kuliah Dasar-dasar Perencaan Pendidkan”yakni Bapak NASIR S.Pd., M.Pd. Akhir kata Billahi Fi Sabililhaq Fastabiqul Khaerat Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Sekian dan Terima kasih.


DAFTAR RUJUKAN
Sudarman, S.H. 2018. Interview Of Education Planing In Prisons. Kendari: LPKA Kelas II Kendari
Wahyu, Muljono. 2012. Pengantar Teori Krimonologi. Yogyakarta: Pustaka Yustia.
Mustofa, Muhammad. 2007. Lembaga Pemasyarakatan dalam Kerangka Sistem Pemasyarakatan. Jakarta : PT. Pustaka Litera Antar Nusantara.
Purnomo, Bambang. 1982.  Hukum Pidana. Yogyakarta : Liberty.




















Dokumentasi Lapangan













































































Review Dosen Pengampuh Mata Kuliah Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan, 
Program Administrasi Pendidikan, 
Universitas Muhammadiyah Kendari.

Tullisan ini merupakan laporan Mini Project mahasiswa untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan. Desain tugas UTS telah dirancang dosen untuk memberikan pengalaman lapangan kepada mahasiswa bagaimana teknikal perencanaan pendidikan di lapangan secara nyata. Kelas dibagi dalam tiga kelompok besar dengan tujuan observsi di lokasi yang berbeda-beda, yaitu:
1.      Program pendidikan untuk anak binaan di Lapas Anak Kota Kendari
2.      Anak berkebutuhan khusus Sekolah umum  
3.      Anak berkebutuhan khusus di sekolah luar biasa
Berdasarkan laporan-laporan tersebut, Dosen Pengampuh Mata Kuliah menyarakan bahwa kajian literatur dapat dikembangkan untuk memperoleh gambaran yang komprehensif tentang informasi yang diharapkan di lapangan. Meskipun demikian, saya merasa yakin untuk mempublish laporan ini sebagai rewarding mahasiswa, juga agar dapat diberikan masukan demi kesemparnaan pemahaman mengenai topik yang dikaji. Laporan-laporan ini telah mampu mengambarkan tujuan observasi masing-masing kelompok.
  

Komentar

Postingan Populer