
Analisis kasus:
Bank pada umumnya adalah lembaga keuangan yang bertugas menghimpun dana dan menyalurkan kepada perseorarangan, kelompok, masyarakat maupun intitusi, lembaga, perusahaan dan lain-lain. Dalam menghimpun dana serta menyalurkan, masing-masing bank memiliki produk atau programnya sendiri. Umumnya, produk tersebut berupa tabungan, deposito, pinjaman, pembiayaan dan lain-lain. Sebagai lembaga profit, bank berorientasi pada memperoleh keuntungan dana dana-dana yang dikelola melalui produk-produk tersebut. Oleh karena itu, untuk mewujudkan tujuan tersebut, bank harus memiliki strategi yang jitu sehingga dapat memenangkan persaingan dengan lembaga-lembaga serupa yang semakin banyak bermunculan.
Sesuai dengan kasus yang dipaparkan diatas, dalam rangka menciptakan pertumbuhan k-bank sesuai target yang ditetapkan dan memaksimalkan kontribusi pada semua pihak yang berkepentingan, kebijakan dan strategi operasional K-Bank ditekankan pada penguatan operasional Bank dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik pada aspek kepatuhan, sumber daya manusia, maupun teknologi informasi.
Pada aspek operasional, Bank mengedepankan peningkatan kualitas layanan nasabah dalam pemberian kredit serta pemanfaatan layanan perbankan lainnya seperti trade finance dan foreign exchange untuk meningkatkan pendapatan operasional Bank.
Peningkatan aspek sumber daya manusia perlu dilakukan, mencakup pengembangan kompetensi dan peningkatan budaya kepatuhan secara berkesinambungan dan menyeluruh. Bank juga harus melakukan penyempurnaan governance structure dan governance process, termasuk bekerjasama dengan beberapa konsultan eksternal untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan tata kelola (GCG) dan kesehatan Bank dengan merujuk pada Peraturan Bank dan best practice di dunia perbankan. Di antaranya adalah penguatan fungsi dari seluruh Divisi yang berhubungan dengan proses perkreditan Bank, terutama yang terkait dengan manajemen risiko perkreditan, peningkatan proses analisa kredit termasuk proses analisa Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) secara komprehensif dan peningkatan fungsi Divisi Manajemen Risiko agar dapat lebih fokus terhadap pemantauan risiko.
Dalam rangka meningkatkan kepuasan pelayanan dan meminimalisir keluhan nasabah, Bank secara konsisten menjalankan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien, dengan menitikberatkan pada peningkatan kecepatan dan ketepatan bekerja dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan penerapan Standard Operational Procedure serta mutu yang sama dalam memberikan layanan kepada seluruh nasabah.
Strategi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan organisasi, selain pemberian pelatihan dan pendidikan secara berkelanjutan kepada seluruh karyawan, Bank bisa menggunakan jasa konsultan independen untuk membantu melakukan pemetaan dan evaluasi atas kinerja setiap divisi serta saran perbaikan yang perlu dilakukan. Dengan upaya tersebut, Bank akan mampu mengembangkan perangkat SDM dan organisasi ke arah yang lebih baik dan selaras dengan pencapaian rencana bisnis Bank.
Bank harus dapat mengimplementasikan rekomendasi yang diberikan oleh Tim GCG dalam rangka meningkatkan kualitas penerapan GCG dan mengawasi pelaksanaannya sehingga implementasi GCG dapat diterapkan pada seluruh jenjang organisasi dengan melibatkan seluruh stakeholders. Pada saat yang sama, Bank juga terus mendorong penerapan budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi sehingga seluruh manajemen dan karyawan menumbuhkan tingkat kesadaran akan kepatuhan yang lebih tinggi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Dalam aspek audit, bank harus melakukan pendekatan berbasis risiko dalam melakukan perbaikan secara terus menerus terhadap aspek tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian internal pada aktivitas yang menjadi obyek pemeriksaan. Beberapa strategi yang ditempuh dalam rangka penyempurnaan kualitas proses pemeriksaan antara lain: mengkinikan Kebijakan Audit Internal dan Piagam Audit Internal, meningkatkan peran supervisi kepala divisi dan wakilnya mulai dari tahap persiapan hingga pelaporan audit, meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemberian program pelatihan kepada auditor serta melakukan pemetaan atas seluruh aktivitas/unit yang dapat diaudit dan melakukan risk assessment untuk mendukung penyusunan rencana audit tahunan tahun berikutnya.
Perbaikan aspek teknologi informasi Bank juga perlu terus dilakukan dengan melakukan pengkinian terhadap sistem teknologi informasi yang sudah ada agar lebih efektif, efisien dan akurat dalam penyediaan data, informasi serta keperluan lainnya yang terkait dengan pengawasan (pengendalian internal) dan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Bank. Salah satunya adalah pembaharuan sistem aplikasi internet banking Bank, agar dapat memenuhi kebutuhan transaksi perbankan nasabah.
Nasir
Program Studi Administrasi Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Kendari
nasir@umkendari.ac.id
Citizen titanium watch | Watch | TITaniumS.com
BalasHapus› watch-watch › status › watch-watch › status Aug 13, 2020 babyliss pro nano titanium curling iron — Aug 13, 2020 The titanium legs Citizen Titanium series is premium-grade, man titanium bracelet featuring titanium mens wedding band both traditional watches and premium models. These watches can also be customized for your personal titanium trim as seen on tv